-->

Aman dan Ramah Lingkungan : Pestisida Nabati


Kesadaran konsumen akan pentingnya keamanan pangan patut menjadi perhatian petani selaku produsen produk pertanian, dengan semakin banyaknya ekspose terhadap bahaya residu pestisida yang terkandung dalam produk pertanian, maka label keamanan pangan tersebut semakin “menjual” untuk meningkatkan nilai tawar dan daya saing produk pertanian. Meskipun dalam pemasarannya produk pertanian yang aman baik dengan label prima atau organik masih menyasar segmen khusus dengan jumlah permintaan terbatas.
Kendala menghasilkan produk pertanian yang aman dikonsumsi diantaranya adalah kurangnya alternatif sarana produksi yang ramah lingkungan, terutama pestisida. Semakin lama penggunaan pestisida kimia semakin sulit dihindari dan seperti menjadi ritual yang harus dilakukan jika tidak ingin tanaman terserang hama dan penyakit. Untuk menekan penggunaan pestisida kimia, Pestisida Nabati yang terbuat dari bahan-bahan ramah lingkungan dan mudah didapat patut menjadi perhatian.
Pestisida Nabati (Pesnab) sudah tentu lebih aman bagi petani maupun maupun konsumen, karena pesnab umumnya tidak terserap tanaman serta cepat hilang/terurai. Hal ini menjadi keunggulan dari sisi keamanan, namun menjadi kekurangan dari segi efektifitas untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Oleh karena itu, penggunaan Pesnab harus lebih sering dilakukan pada satu periode musim tanam, agar efek yang diharapkan dapat terlihat maksimal, hal inilah yang menjadikan Pesnab kurang praktis karena harus sering diproduksi dan tidak bisa disimpan terlalu lama. Namun demikian, jika dilakukan dengan benar bukan tidak mungkin penggunaan Pesnab dapat memberikan keuntungan lebih karena biaya produksi menjadi lebih rendah, ramah lingkungan (kesuburan lahan dapat dipertahankan), dapat mengatasi OPT yang resisten terhadap pestisida sintetis serta tentu menghasilkan produk pertanian yang aman dengan nilai tawar/harga yang lebih tinggi.
Efek pestisida nabati terhadap OPT memang tidak seganas pestisida sintetis/kima buatan pabrik, untuk itu pemilihan bahan yang sesuai dengan sasaran yang ingin dikendalikan perlu lebih selektif. Efek Pesnab terhadap OPT tidak serta merta menyebabkan kematian terhadap OPT, namun efek menekan nafsu makan serangga serta mengusir serangga dengan aroma dan rasa dapat diandalkan. Berikut beberapa bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan Pesnab :

Serai (Andropogan nardus) Tanaman yang tersebar dimana-mana, terutama di dapur. Efek yang diharapkan dari serai adalah aromanya yang menyengat tidak disukai tikus, lalat buah, ulat dan kutu daun serta beberapa serangga lainnya. Selain mudah didapat serai cukup mudah digunakan sebagai Pesnab, serai cukup dimemarkan dan dicampur air hangat sudah dapat digunakan dengan cara air rendamannya disemprotkan pada tanaman.  Unuk mengurangi kerusakan karena tikus, serai biasanya ditanam disekitar tanaman atau pada bedengan.
Mimba (Azadirachta indica) Bahan aktif yang terdapat pada biji dan daun yang dapat memberikan efek negatif pada OPT diantaranya azadirachtin, salanin, nimbenen, dan mellantriol. Pesnab daun nimbi dapat digunakan untuk mengendalikan beberapa OPT seperti fungi (jamur), bakteri, nematode (cacing), ulat dan hama pengisap.
Jarak (Plumbago zeylanica) Biji jarak mengandung resinin dan alkoloid. Pestisida nabati biji jarak (dalam bentuk larutan) efektif untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap. Sedangkan serbuknya efektif untuk mengendalikan nematoda.
Sirsak (Annona muricata) Daun sirsak mengandung bahan aktif annonain dan resin. Pestisida nabati daun sirsak efektif untuk mengendalikan hama trip.
Gadung (Dioscorea hispida) Umbi gadung mengandung bahan aktif diosgenin, steroid saponin, alkoloid dan fenol. Pestisida nabati umbi gadung efektif untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap.
Srikaya mengandung bahan aktif annonain dan resin. Pestisida nabati biji srikaya dan nona seberang efektif untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap.
Tembakau (Nocotiana tabacum L) Daun tembakau mengandung bahan aktif nikotin. Pestisida nabati daun tembakau efektif untuk mengendalikan hama pengisap.

Diluar bahan tersebut tentu masih banyak bahan dilingkungan sekitar yang dapat dijadikan Pesnab. Cara pengolahan pada tiap bahan hampir sama, penggunaan tunggal maupun kombinasi dari beberapa bahan dapat dilakukan dengan memperhatikan sasaran OPT yang akan dikendalikan dan tujuan/efek yang diharapkan.

Proses pembuatan umumnya sama baik berupa daun, akar maupun biji pengolahan Pesnab melalui proses ekstraksi dengan cara bahan di haluskan, diperas dan di peram selama sekitar 2-5 hari kemudian disaring dan diambil airnya untuk kemudian disiram/disemprotkan pada tanaman, sebelumnya bisa juga dicamur sedikit detergen/sabun colek untuk meningkatkan daya rekat (biasanya jika aplikasi saat musim penghujan).

Contoh Pesnab yang sudah diteliti dan dikembangkan dapat dilihat pada file dibawah ini (pdf) :
Sumber : 500 teknologi inovatif pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, IAARD Press 2015.

0 Response to "Aman dan Ramah Lingkungan : Pestisida Nabati"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel